Sabtu, 10 September 2011

Pemulihan Lahan

JAN29


          Sejak munculnya pupuk instan atau kimia seperti,UREA PHONSKA,Kcl dan teman2 nya  pada era 80 an sampai sekarang ,telah membuat kerusakan lahan pertanian secara perlahan. Meskipun tidak dipungkiri bahwa dengan pupuk ini indonesia mampu bersaing dalam swasembada beras,tapi para petani telah masuk dalam peranggkap monopoli perdagangan yang sangat merugikan, bagaimana tidak hinggga sekarang dengan pupuk yang harganya mahal,tetapi harga jual produk pertanian yang murah membuat mereka ada dalam ketrpurukan..


Fenomena menyedihkan
Pupuk yang memiliki khasiat instan ini sangat digandrungi para petani dan membutakan  mereka untuk bergantung padanya. Kini banyak lahan pertanian telah sangat memprihatinkan, kondisi tanah  telah gersang karena kehilangan unsur hara alami .Keterkaguman petani akan pupuk ini membuat mereka sangat bergantung,Dengan dominasi pemupukan yang berlebihan membuat hormon kimia tumbuh subur ditanah khususnya sawah,sehingga tanah tidak mampu menyuplai unsur yang dibutuhkan tanaman jika tidak mengambil dari pupuk urea. Hormon kimia telah mengambil alih,sedangkan proses kimia menyimpan sejuta misteri mengerikan /penyakit  yang dapat memberi efek pada tanaman berupa sering munculnya penyakit jenis baru yang sulit ditanggulangi serta residu pada manusia jika telah dimakan.Jika hormon kimia telah menguasai persawahan maka pupuk alami yang diberikan tidak akan mampu memberi  efek sempurna pada tanah.

Untuk pemulihan tanah secara efektif diperlukan:

1.Keihlasan niat pelaku tani berhenti menggunakan pupuk kimia.

2.Kesabaran pelaku tani untuk kesadaaran akan lingkungan alam.

3.Memberikan pupuk alami seperti:kompos, pupuk kandang,pupuk bokashi,pupuk  daun-daunan dsb. untuk mempercepat penguasaan kembali mikroorganisme pada lahan tersebut.Dengan kadar pemupukan sebanyak-banyaknya  minimal 1:10 dengan pupuk kimia.

4.Pemberian kapur pertanian guna mengurangi keasaman tanah serta untuk mematikan hormon kimia yang yang masih aktif. 

5.Dalam proses pemulihan lahan alangkah baiknya jika tanah tidak ditanami,akan tetapi jika takut rugi maka boleh ditanami asal tanaman yang tidak banyak mengasup unsur hara tanah secara berlebihan seperti jagung dan tanaman berbatang besar lainnya.Disarankan adalah tanaman kedelai atau kacang2an yang mana tanaman kedelai bisa meninggalkan unsur nitrogin dalam akarnya yang membantu dalam penggemburan tanah.
Tanah dan Kesuburan

Tanah adalah material tidak padat yang terletak di permukaan bumi dan berfungsi sebagai media tumbuh tanaman. Bagi tanaman, tanah memiliki 4 fungsi utama, yaitu :
memberi unsur hara ( makanan tumbuhan ) dan sebagai tempat akar dapat bertumbuh.
menyediakan air dan sebagai tempat penampung air.
menyediakan udara untuk pernapasan akar.
sebagai media tumbuhnya tanaman.

Tetapi sebenarnya ada 1 lagi fungsi utama yang sering terlupakan, yaitu : tanah berfungsi sebagai tempat hidupnya mikroba tanah yang sangat bermanfaat bagi tanaman.Ada tiga unsur yang sangat menentukan tingkat kesuburan lahan pertanian yaitu biologi, fisiki dan kimia. Ketiga unsur tersebut saling terkait dan harus seimbang.

"Kunci kesuburan tanah adalah bagaimana kita bisa saling menyeimbangkan unsur biologi, kimia dan fisik media tanah. Selama ini, kebanyakan petani hanya fokus kepada unsur kimia saja. Akibatnya, hasil panen malah merosot dan biologis tanah pun terganggu. Faktanya sejak 1990, hasil panen kita tidak pernah optimal."
Lapisan tanah yang saat ini ada sudah parah kondisi kerusakannya oleh karena pemakaian pupuk kimia yang terus menerus dan berlangsung lama, sehingga mengakibatkan :
Kondisi tanah menjadi keras
Tanah semakin lapar dan haus pupuk
Banyak residu pestisida dan insektisida yang tertinggal dalam tanah
Mikroorganisme tanah semakin menipis
Banyak Mikroorganisme yang merugikan berkembang biak dengan baik
Tanah semakin miskin unsur hara baik makro maupun mikro
Tidak semua pupuk dapat diserap oleh tanama

Unsur Hara Kimia Tanah

Unsur hara adalah kebutuhan pokok tanaman baik berupa nutrisi maupun sumber energi yang menunjang kehidupan tanaman. Sedikitnya ada 60 jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan 16 unsur atau senyawa di antaranya merupakan unsur hara esensial yang mutlak dibutuhkan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya. Dari 16 unsur hara esensial, 3 diantaranya ketersediaannya di alam melimpah. Ketiga unsur tersebut adalah karbon ( C ), hidrogen ( H ) dan oksigen ( O ). Sedangkan sisa unsur hara lainnya didapatkan melalui pemupukan karena ketersediaannya yang terbatas di tanah.

Unsur hara dibedakan menjadi dua bagian utama :
Unsur hara makro, yaitu yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar, diantaranya : karbon ( C ), hidrogen ( H ), oksigen ( O ), nitrogen ( N ), fosfor ( P ), kalium ( K ), kalsium ( Ca ) dan magnesium ( Mg ).

Unsur hara mikro, diantaranya : belerang ( S ), besi ( Fe ), mangan ( Mn ), boron ( B ), molibdenum ( Mo ), tembaga ( Cu ), seng ( Zn ), dan klor ( Cl ).

Unsur Biologi Tanah

Pada awalnya penggunaan pupuk kimia mampu meningkatkan hasil panen, akan tetapi lama kelamaan hasil panen makin merosot dan kondisi tanah makin lama makin tidak subur. Dari berbagai penelitian yang mendalam dan memakan waktu lama akhirnya diketahui bahwa kekurangan unsur biologi lah salah satunya yang menyebabkan tanah semakin lama semakin tidak subur.

Unsur biologi tanah dibagi menjadi dua, yaitu mikroba tanah dan hormon pertumbuhan pada tumbuhan.

1. Mikroba tanah

Tanah pertanian yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroba tersebut. Sebagian besar mikroba tanah memiliki peranan yang sangat menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, mendaur ulang hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen dan membantu penyerapan unsur hara.

2. Hormon pertumbuhan ( ZPT = Zat Pengatur Tumbuh )

ZPT berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, juga bagi kelangsungan hidupnya. ZPT pada tanaman didefinisikan sebagai senyawa organik bukan hara. Ahli biologi tumbuhan telah mengidentifikasi 5 tipe utama ZPT yaitu : auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat dan etilen.

Jenis-jenis pupuk

Pupuk adalah zat atau unsur yang ditambahkan ke dalam tanah atau media tanam dengan tujuan untuk menyuburkan tumbuhan. Secara umum pupuk terbagi atas pupuk anorganik dan pupuk organik. Pupuk anorganik terbagi atas pupuk tunggal dan pupuk majemuk, sedangkan pupuk organik terbagi atas pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk hayati.

1. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk kimiawi yang berasal dari mineral atau bahan sintetis. Terbagi atas dua, yaitu :
pupuk tunggal, pupuk yang mengandung satu unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Contohnya : Urea, ZA ( Zwavelzure Ammoniak ), ASN ( Amonium Sulfat Nitrat ), SP 36, KCl ( kalium klorida ), MOP ( Muriate of Potash ), ZK ( Zwavelzure Kali ).
pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara, misalkan pupuk NPK yang mengandung unsur Nitrogen, Phosphat dan Kalium.

2. Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang asal bahannya dari mahkluk hidup, sebagian besar pupuk organik berbentuk padatan seperti pupuk kandang dan kompos. Dengan bantuan teknologi, pupuk organik dapat dibuat dalam bentuk cair. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa produksi dan permintaan pupuk organik kian meningkat.
 Keunggulan pupuk organik :
mampu memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah
meningkatkan daya serap tanah terhadap air
meningkatkan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah
sumber hara bagi tanaman
ramah lingkungan
meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman

Jenis pupuk organik :
kompos, merupakan hasil pembusukan bahan organik ( hijauan ) oleh aktivitas mikroorganisme pengurai. Secara materi, pupuk kompos dibagi menjadi 2 bagian yaitu padatan dan cairan. Kualitas kompos diukur dengan rasio C/N, dan diatur di dalam SNI ataupun KepMenTan.
pupuk kandang, berasal dari kotoran ternak. Kualitas pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak dan cara penampungan pupuk kandang.
hayati, disebut pupuk hayati karena kandungan utamanya adalah makhluk hidup ( mikroorganisme ) yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Mikroorganisme tersebut dapat meningkatkan aktivitas mikroba indogenous, juga keberagaman mikroorganisme. Selain itu dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman seperti pembentukan tunas, pembungaan dan pembuahan serta proses pematangan buah.




Selamat dalam kesadaran manusia seutuhnya,untuk selalu sinergi dengan alam menjaga melindungi dan melestarikannya.

0 komentar:

Posting Komentar